Pages

Powered By Blogger

Senin, 12 April 2010

Tips Cara Merawat Flashdisk Agar Awet

Flashdisk dikenal sebagai pengganti disket yang kuno. Flashdisk hadir dengan ukuran  yang kecil dan menawan, serta kapasitas penyimpanan yang terbilang cukup besar dibandingkan dengan ukurannya.  Selain itu Flashdisk mempunyai keunggulan dalam kemudahannya menambah dan menghapus data.

Berikut ini ada sembilan cara merawat Flashdisk kesayangan Anda. Tips ini berguna untuk mengamankan data-data penting Anda yang tersimpan di dalam Flashdisk dan juga membantu menjaga dompet Anda tetap sehat.


1. Jauhkan dari medan magnet yang kuat.
Barang-barang elektronik seperti TV dan handphone sangat tidak baik untuk flashdisk. Untuk itu jangan pernah menyimpannya di dekat barang-barang sejenis yang memiliki kekuatan magnet yang besar. Terkadang kita sering lupa jika meletakkan flashdisk dan handphone di tempat yang sama di dalam tas. Nah, mulai sangat ini kalau ingin flashdisk Anda berumur panjang, jangan lagi menyimpannya di tempat yang sama.

2. Jangan terkena air.
Walaupun ada beberapa produsen flashdisk yang mengklaim bahwa produknya waterproof (tahan air), menjauhkan flashdisk dari sentuhan air tetap saja menjadi langkah yang paling aman. Daripada datanya hilang atau flashdisk-nya mengalami kerusakan, sehingga lebih baik jangan ambil resiko untuk hal ini.

3. Melakukan scanning virus.
Pada saat pengambilan data atau pemindahan data dari PC ke flashdisk, sangat mungkin bukan hanya data yang ikut berpindah, tetapi juga virus-virus yang terdapat dalam komputer. Terlebih apabila kita mengambil dan menyimpan data dari internet, flashdisk bisa dipenuhi dengan virus-virus yang sangat mengganggu. Jadi jangan lupa melakukan scanning virus secara berkala dengan perangkat lunak antivirus yang paling baru.

4. Lakukan proses eject dan stop.
Selalu lakukan proses eject dan stop sebelum mencabut flashdisk dari port usb komputer Anda. Selain bisa menjadikan flashdisk Anda rusak secara fisik, tidak melakukan proses eject dan stop juga dapat mempengaruhi kerusakan pada data-data yang ada di dalamnya.

5. Jauhkan dari tempat yang panas.
Semua barang elektronik tidak terkecuali flashdisk sangat rentan dengan yang namanya panas, apalagi bila terkena matahari langsung. Jadi usahakan tidak menyimpannya di tempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung, misalnya meninggalkan flashdisk di mobil.

6. Hindari dari benturan yang keras.
Flashdisk yang terkena benturan keras, seperti jatuh berkali-kali memiliki resiko besar untuk kehilangan data atau akan mengalami kerusakan secara fisik. Jadi harus berhati-hati memegangnya jangan sampai jatuh di tempat yang keras.

7. Usahakan agar selalu tertutup.
Udara dan lingkungan kita penuh dengan kotoran dan debu. Jika flashdisk kita kotor maka dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal. Sehingga apabila tidak sedang dipakai, usahakan agar selalu tertutup agar tidak kotor.

8. Minimalisir proses hapus tulis (write and delete).
Sama seperti kita, flashdisk juga memiliki usia. Artinya suatu saat flashdisk kita bisa mati dan tidak bisa digunakan lagi. Usia flashdisk berbeda-beda, tergantung kualitas flashdisk itu sendiri. Biasanya usia flashdisk antara 10.000 - 100.000 kali proses hapus tulis. Jadi usahakan untuk meminimalisir proses tersebut dan juga jangan melakukan editing langsung dari flashdisk. Atau jika Anda memiliki data yang banyak dan ingin meng-copy data tersebut ke dalam flashdisk, lebih baik data-data tersebut dikompres menjadi satu terlebih dahulu dengan menggunakan program yang sudah ada seperti Winzip, WinRar, atau program lain yang sejenis.

9. Berilah gantungan seperti gantungan kunci pada flashdisk Anda.
Ini sangat berguna agar Anda tidak tidak lupa dimana menyimpannya, karena bentuknya yang relatif kecil. Juga berguna untuk membantu tangan dalam memegang flashdisk yang ukurannya sangat kecil.

Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi

Matahari semakin panas, para ilmuwan pun berlomba membayangkan cara terliar yang dapat digunakan untuk mengurangi efek panas matahari yang semakin menjadi. Inilah ide tergila para ilmuwan, "Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi". Beberapa pendapat pesimis mengatakannya, "terlalu angkuh," tetapi para optimis menyebutnya, "ide yang brilian."
Ilustrasi penangkal panas matahari raksasa
Mungkin anda pernah membaca tentang ide untuk membuat suatu kota menjadi indoor, dan rencana itu memang ada, dan akan diwujudkan di kota Astana, Kazakhstan.. Ide itu menghabiskan anggaran sebesar $15 Miliar hanya untuk bisa menangkal pengaruh hujan dan panas.
Kota yang dipayungi memang akan terkesan biasa dengan terwujudnya salah satu kota di bumi yang berhasil dipayungi. Namun, apa yang terjadi jika bumi kita dicoba untuk dipayungi?
Keluarlah sebentar dari ruangan anda, pergi ke luar, dan tataplah langit di atas anda, bayangkan para ilmuwan akan mencoba untuk menciptakan sesuatu yang luasnya bisa lebih luas dari bumi, untuk bisa mengambang di luar angkasa sana agar menghalangi sekitar 5-20% panas matahari sebelum menyentuh atmosfer bumi.
Mungkin anda bisa berpendapat seperti para orang pesimis bahwa, "manusia mulai terlalu angkuh dengan peradabannya," atau mungkin juga anda akan berpendapat, "ide yang bagus, bumi sudah terlalu panas saat ini, setidaknya harus ada sesuatu yang mengurangi panas ini."
Ide ini pertama kali disebut oleh Edward Teller (meninggal pada tahun 2003), seorang ilmuwan senior di Hoover Institut yang menguasai bidang kebijakan internasional seputar pertahanan dan energi. Ide yang pertama kali digagas oleh Teller, adalah untuk menyebarkan jutaan, miliaran, maupun triliunan "partikel pengurai ultraviolet" ke lapisan stratosfer bumi.

Meskipun ide ini sudah terkesan terlalu besar, namun nyatanya ide ini muncul akibat keprihatinannya kepada pemerintah Amerika yang menghambur-hamburkan $100 Milyar untuk mengatasi global warming yang menurutnya sia-sia.

Menurut Teller, akan lebih baik jika pemerintah berpikir untuk jangka panjang dan menghentikan menghambur-hamburkan uang guna menanggulangi efek rumah kaca yang tidak akan akan berpengaruh besar terhadap iklim dunia.

Teller mengatakan bahwa pokok permasalahan dari Global Warming terletak pada matahari itu sendiri, sehingga akan lebih mudah jika kita menangkalnya secara langsung dibandingkan hanya menanggulangi dampak yang terjadi.

Teller kemudian mengusulkan idenya kepada pemerintah, jutaan, miliaran, bahkan triliunan partikel pengurai sinar ultraviolet mungkin akan berguna jika ditembakkan ke lapisan stratosfer bumi agar mampu untuk setidaknya mengurangi radiasi dan panas matahari terhadap bumi.

Ken Caldeira
 
Ide ini juga terinspirasi dari penelitian para ahli atas letusan gunung Pinatubo pada tahun 1991 silam, dimana dari letusan tersebut, para ahli mengambil kesimpulan bahwa sulfat yang ditembakkan ke atmosfer bisa membantu mendinginkan iklim. Selanjutnya, para ilmuwan lain yang juga mendukung teori Teller adalah Ken Caldeira dan Roger Angel.
Mereka mendukung sekaligus mengembangkan teori dari Teller. Mereka mendiskusikan teori ini dalam proposal berjudul "geoengineering." Paul Crutzen, seorang pemenang nobel dari Max Planck Institute for Chemistry juga telah mengambil serta dalam pembahasan geoengineering ini.

Mereka dan 40 ilmuwan lainnya pernah terlibat dalam lokakarya yang dsiponsori oleh NASA dan Carnagie Institute pada 18-19 November lalu. Dalam lokakarya tersebut, seorang ilmuwan Rusia bernama Mikhail Budyoko juga berpendapat bahwa, "jika pengurangan emisi gas rumah kaca tidak berpengaruh dan suhu tetap meningkat dengan cepat, maka 'rekayasa iklim' adalah pilihan satu-satunya yang akan menurunkan suhu yang meningkat dan menetralkan iklim."

Letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991

Pengembangan dari teori Teller selanjutnya begitu bervariasi. Ada yang menggagas untuk menyebarkan 16 triliun cermin ke luar angkasa guna membiaskan sinar-sinar matahari sebelum menyentuh bumi.

Lewat teori ini, telah diperhitungkan jika seharusnya sinar ultraviolet matahari tidak akan sepenuhnya menyentuh bumi, karena 5-20% bahkan lebih dari sinarnya seharusnya dibelokkan ke orbit lain. Selain itu ada juga ilmuwan yang berteori untuk membangun suatu penghalang panas matahari raksasa di antara bumi dan matahari.

Teori ini memang terkesan akan menjadi proyek besar. Penghalan panas matahari raksasa ini akan mempunyai fungsi seperti kaca film pada mobil. Bagaimanapun ini hanya teori.

Tidaklah mudah membangun sesuatu yang memiliki luas seperti bumi. Bangunan tertinggi di Dubai saja tidak menghabiskan hanya satu bulan untuk membangunnya. Mungkin puluhan tahun, mungkin juga ratusan tahun,


Gambar di atas adalah ilustrasi beberapa dari 16 triliun cermin pembias sinar matahari yang diusulkan untuk disebarkan di atas bumi. Setiap cermin hanya akan berukuran kurang dari 1 meter persegi.
Jika suatu saat teori ini dapat diwujudkan manusia, maka manusia hanya akan memiliki langit yang tidak terlalu biru lagi, dan yang paling penting, pemandangan matahari terbenam tidak akan seindah sekarang ini.

Cara Kerja Layar Sentuh (Touch Screen)

Mengenali bagaimana cara kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan membedakan jenis-jenis layar sentuh pada handphone jaman sekarang ini. Ada 3 jenis, yaitu resistive, capacitive dan surface acoustic wave system.
 

1. Resistive Screen

Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
http://img.photobucket.com/albums/v654/tazbo28/resistive-how-final.jpg
Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.
 

Definisi sederhananya:

Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering tertekan.
Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal
Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950. Siri-cirinya adalah dengan disertakan stylus didalam paket HP-nya. Pilihlah wadah yang menggunakan model flip, jadi layar dapat terlindung dari tekanan. Sebaliknya tidak disarankan menggunakan wadah HP model pouch.

2. Capacitive Screen

Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
http://nokiapp.com/wp-content/uploads/2009/05/ctdisp_r1.gif
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.
 

Definisi sederhananya:

Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita. Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.
Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik
Keunggulannya: layar jenis ini tidak terpengaruh terhadap tekanan, jadi walaupun HP diletakkan dikantong tidak menjadi masalah. Penggunaan wadah model pouch bisa dikategorikan aman. Ciri-cirinya adalah tidak disertakan stylus didalam paket HP-nya. Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.

3. Surface Acoustic Wave System

Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
http://farm4.static.flickr.com/3562/3362226733_6df37cc393.jpg
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.
Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.
Kelemahannya kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.
Touchscreen jenis ini cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.

Multi Touchscreen

Multi layar sentuh adalah pengembangan dari teknologi layar sentuh yang sudah ada. Dari arti kata “multi” yang berarti banyak, sudah terlihat bahwa keunggulan layar sentuh ini dapat disentuh oleh lebih dari satu jari. Layar multi sentuh ini mampu disentuh oleh puluhan jari dari orang yang berbeda-beda secara bersamaan.
Layar multi sentuh ini dapat digunakan untuk membesarkan, mengecilkan, mengubah posisi, dan memindahkan posisi objek pada layar monitor seperti foto atau games.
Layar multi sentuh ini biasa digunakan pada handphone, komputer, MP3 player, dan sebagainya.

Sumber :
gugling.com